Empat
puluh enam (56.8%) adalah perempuan sedangkan sisanya 35 orang (43.2%)
adalah laki-laki. Kebanyakan responden berkisar usianya antara 19-22
tahun yaitu total sebesar 62.9 % dan lebih dari 25 tahun (21.0%) dengan
jumlah terbanyak di usia 20 tahun sebesar 18 orang (22.2%).
Dari sekian banyak pilihan jenis
narkoba dan zat adiktif (Alkohol, Heroin, Morfin, Kokain, Ganja, Obat
Penenang,Sabu-sabu, Ekstasi dan Nikotin). Hampir lebih dari 50 persen
responden mengenal semuanya sebagai bagian dari yang disebut narkoba dan
zat adiktif. Ganja dan Alkohol merupakan yang paling populer di
antaranya dengan Ganja menempati tempat teratas paling dikenal sebesar
84% responden.
Ketika responden ditanyakan tentang
apa sekiranya yang diketahui sebagai gangguan akibat mengkonsumsi
narkoba, dari pilihan (HIV/AIDS, Hepatitis B/C, Overdosis, Gangguan
Kognitif, dan Kematian) responden paling banyak memilih overdosis
(84.0%) diikuti HIV AIDS dan Kematian (79%) lalu Gangguan Kognitif (75.3%) dan Hepatitis B/C menempati urutan terbawah dengan angka 64.2%.
Pergaulan yang salah dianggap
sebagai hal yang membuat anak muda terjebak narkoba. Hal ini diungkapkan
oleh 90.1% responden. Faktor lain yang berpengaruh adalah pengaruh
teman, kurang iman, kesepian dan kurang pergaulan.
Ketika ditanyakan bagaimana agar
mencegah diri dari jeratan narkoba, kebanyakan responden (76.5%)
mengatakan pergaulan yang baik. Hal lain yang dapat disarankan adalah
kemampuan menahan diri, dekat dengan keluarga dan beribadah yang baik.
Menasehati teman dan memintanya
berhenti adalah hal yang paling banyak akan dilakukan oleh responden
jika dalam kehidupannya ada teman atau saudara yang terjebak dalam
narkoba. Sebagian besar selain melakukan hal di atas juga meminta mereka
ke dokter (53.1%).
Sebagian besar responden mengatakan tidak pernah diajak untuk mencicipi narkoba dan
hanya 17 orang (21.3%) dari responden yang mengatakan pernah ditawari
narkoba. Dari 21.3% yang pernah ditawarkan narkoba tersebut, kebanyakan
ditawarkan oleh teman sekolah dan teman main di rumah.
Pertanyaan terakhir terkait dengan
efektifitas pemberian informasi tentang narkoba dan bahayanya, lebih
dari 70 persen responden mengatakan penyuluhan sekolah dan acara musik
adalah yang terbaik. Berada di dekatnya adalah penyebaran informasi
melalui media internet.
Hasil survey sederhana di atas
tentunya tidak menggambarkan secara keseluruhan masalah yang ada di
masyarakat terkait narkoba. Namun ada baiknya juga kita mulai sedikit
menyadari bahwa hal tersebut memang sangat dekat dengan generasi muda
kita. Semoga ke depan semakin sedikit generasi muda kita yang terjerat
narkoba. Salam Sehat Jiwa
Komentar :
Posting Komentar