TERIMA COBAAN DENGAN RELA
IKLAS DAN SABAR JALANI SAJA
KUATKAN NIAT TANAM DI DADA
DI AWALI BISMILLAH PERANGI NARKOBA
NAIK PERAHU PEGANG KEMUDI
JATUHKAN SAUH PERINTAH NAHKODA
MARI KITA SELAMATKAN NEGERI
JAUHKAN DIRI DARI NARKOBA
UBUR-UBUR SAMPINGAN DUA
MATI DAN HIDUP DITANGAN ALLAH
KALAU MATI KARENA NARKOBA
SIKSA KUBUR MASYAALLAH
TAHUN BARU DIRUJUK KAYU
BERI PITA PASANGI RENDA
JANGAN MAU DIBUJUK RAYU
MARI KITA PERANGI NARKOBA
TELUK LIMAU INDAH PANTAINYA
ANGIN BERTIUP SEJUKKAN JIWA
JANGAN BERBANGGA DENGAN NARKOBA
DIJAMIN HIDUPMU BAKAL MERANA
TOPENG MONYET DIOPERA
SEPERTI MABUK NAIK SEPEDA
KALAU MABUK KARENA NARKOBA
NENEK-NENEK DI BILANG MUDA
TANAH ABANG DIJAKARTA
PASIR KUNING DI TEMPILANG
MARI KITA SEIYA SEKATA
PERANGI NARKOBA DARI SEKARANG
SI DEWA ORANG NYA GAGAH
TAPI SAYANG DIA CENGENG
WAJAR BANDAR NARKOBA BETAH
KALO DI BELAKANGNYA ADA ENG ING ENG
RUGI ADA UNTUNG TIADA
IBLIS MENGGODA SETIAP SAAT
KALAU BERCUMBU DENGAN NARKOBA
HIDUPKAN HANCUR DUNIA AKHERAT
ANAK KECIL MANDI DIKALI
SUNGAI RANGKUI TEMPATNYA MANDI
DULU CANTIK MENAWAN HATI
SEKARANG PUCAT KARENA EKSTASI
ADU DOMBA MENGADU DOMBA
SEPENGGAL SYAIR ROMA IRAMA
KALAU JADI PECANDU NARKOBA
UANG DAN HARTA HABIS SEMUA
ANAK NELAYAN MEMANCING IKAN
IKAN DIPANCING KELAUT TIMUR
MIRAS NARKOBA MARI HANCURKAN
BANGKA BELITUNG AMAN DAN MAKMUR
BISMILLAH COBA KITA UCAPKAN
DALAM SETIAP MILI KEGIATAN
PANTUN INI BUKAN PENGAJARAN
TAK LEBIH DARI SUMBANGAN SARAN
BUAH PISANG BUAH MANGGIS
KEDUA BUAH DARI CIAMIS
MENGAPA ORANG JADI PENGEMIS
KARENA NARKOBA UANGNYA HABIS
BINTARA POLRI TAMATAN SECABA
NARKOBA DEKAT DATANG MENGGODA
IKATAN DINAS TERLIBAT NARKOBA
KARIRNYA HANCUR KARENA TERGODA
SERUMPUN SEBALAI DAMAI SENTOSA
RUSAK GENERASINYA KARENA NARKOBA
JARINGAN DI BONGKAR APARAT NEGARA
HUKUM BICARA PENJARA TERBUKA
IKLAS DAN SABAR JALANI SAJA
KUATKAN NIAT TANAM DI DADA
DI AWALI BISMILLAH PERANGI NARKOBA
NAIK PERAHU PEGANG KEMUDI
JATUHKAN SAUH PERINTAH NAHKODA
MARI KITA SELAMATKAN NEGERI
JAUHKAN DIRI DARI NARKOBA
UBUR-UBUR SAMPINGAN DUA
MATI DAN HIDUP DITANGAN ALLAH
KALAU MATI KARENA NARKOBA
SIKSA KUBUR MASYAALLAH
TAHUN BARU DIRUJUK KAYU
BERI PITA PASANGI RENDA
JANGAN MAU DIBUJUK RAYU
MARI KITA PERANGI NARKOBA
TELUK LIMAU INDAH PANTAINYA
ANGIN BERTIUP SEJUKKAN JIWA
JANGAN BERBANGGA DENGAN NARKOBA
DIJAMIN HIDUPMU BAKAL MERANA
TOPENG MONYET DIOPERA
SEPERTI MABUK NAIK SEPEDA
KALAU MABUK KARENA NARKOBA
NENEK-NENEK DI BILANG MUDA
TANAH ABANG DIJAKARTA
PASIR KUNING DI TEMPILANG
MARI KITA SEIYA SEKATA
PERANGI NARKOBA DARI SEKARANG
SI DEWA ORANG NYA GAGAH
TAPI SAYANG DIA CENGENG
WAJAR BANDAR NARKOBA BETAH
KALO DI BELAKANGNYA ADA ENG ING ENG
RUGI ADA UNTUNG TIADA
IBLIS MENGGODA SETIAP SAAT
KALAU BERCUMBU DENGAN NARKOBA
HIDUPKAN HANCUR DUNIA AKHERAT
ANAK KECIL MANDI DIKALI
SUNGAI RANGKUI TEMPATNYA MANDI
DULU CANTIK MENAWAN HATI
SEKARANG PUCAT KARENA EKSTASI
ADU DOMBA MENGADU DOMBA
SEPENGGAL SYAIR ROMA IRAMA
KALAU JADI PECANDU NARKOBA
UANG DAN HARTA HABIS SEMUA
ANAK NELAYAN MEMANCING IKAN
IKAN DIPANCING KELAUT TIMUR
MIRAS NARKOBA MARI HANCURKAN
BANGKA BELITUNG AMAN DAN MAKMUR
BISMILLAH COBA KITA UCAPKAN
DALAM SETIAP MILI KEGIATAN
PANTUN INI BUKAN PENGAJARAN
TAK LEBIH DARI SUMBANGAN SARAN
BUAH PISANG BUAH MANGGIS
KEDUA BUAH DARI CIAMIS
MENGAPA ORANG JADI PENGEMIS
KARENA NARKOBA UANGNYA HABIS
BINTARA POLRI TAMATAN SECABA
NARKOBA DEKAT DATANG MENGGODA
IKATAN DINAS TERLIBAT NARKOBA
KARIRNYA HANCUR KARENA TERGODA
SERUMPUN SEBALAI DAMAI SENTOSA
RUSAK GENERASINYA KARENA NARKOBA
JARINGAN DI BONGKAR APARAT NEGARA
HUKUM BICARA PENJARA TERBUKA
Kamis, 18 Februari 2010
rintihan pecandu
AKU TOBAT
Tuhan ....
Dengan deraian air mata
Aku bersimpuh memohon belas kasihanmu
Ingin ku buang jauh-jauh
Penderitaan Yang Aku Alami
Hilang sudah masa depan ku
Tak pernah terlintas dalam benakku
Akan seperti ini
Narkoba yang ada dalam tubuhku
Seakan Membuat aku lupa..
Betapa indahnya dunia yang kau ciptakan
Cita-citaku pun kandas ditengah jalan
Aku ingin menjadi orang sukses
Aku ingin membahagiakan orang yang ada disisku
Aku rindu kasih sayang orang tua ku
Aku rindu canda dan tawa sahabat-sahabat
Tapi Sekarang...
Diriku hina berlumur noda dan dosa
Aku tak berdaya, tak berarti dan sia-sia
Di Tempat Pembaringan
Mungkin
sebentar lagi ajal akan menjemputku
Dan Setan tertawa penuh kebahagian
Menyambut kehadiran diriku..
Tuhan ....
Dengan deraian air mata
Aku bersimpuh memohon belas kasihanmu
Ingin ku buang jauh-jauh
Penderitaan Yang Aku Alami
Hilang sudah masa depan ku
Tak pernah terlintas dalam benakku
Akan seperti ini
Narkoba yang ada dalam tubuhku
Seakan Membuat aku lupa..
Betapa indahnya dunia yang kau ciptakan
Cita-citaku pun kandas ditengah jalan
Aku ingin menjadi orang sukses
Aku ingin membahagiakan orang yang ada disisku
Aku rindu kasih sayang orang tua ku
Aku rindu canda dan tawa sahabat-sahabat
Tapi Sekarang...
Diriku hina berlumur noda dan dosa
Aku tak berdaya, tak berarti dan sia-sia
Di Tempat Pembaringan
Mungkin
sebentar lagi ajal akan menjemputku
Dan Setan tertawa penuh kebahagian
Menyambut kehadiran diriku..
Rabu, 17 Februari 2010
kata pecandu kepada bunda
Kata Pecandu Kepada Bunda
aku dijeratnya hingga begini bunda
tarikannya menjadikan aku budak angkara
kelubang biawakpun aku rela
aku dirajamnya tanpa ampun bunda
hingga sinar mata ku melata
kuyu memanggil mu, pilu terbata
aku angin tanpa daya
terserat teriakan badaiku sendiri
menggapai gapai air mata mu bunda
aku menggelepar di parit hitam
semua sampah menimbun raga ku
merintih sendiri di parau doa mu
perih.....perih sekali bunda
aku dijeratnya hingga begini bunda
tarikannya menjadikan aku budak angkara
kelubang biawakpun aku rela
aku dirajamnya tanpa ampun bunda
hingga sinar mata ku melata
kuyu memanggil mu, pilu terbata
aku angin tanpa daya
terserat teriakan badaiku sendiri
menggapai gapai air mata mu bunda
aku menggelepar di parit hitam
semua sampah menimbun raga ku
merintih sendiri di parau doa mu
perih.....perih sekali bunda
Perjalanan masih panjang
Perjalanan masih panjang
Saad Toyib
Perjalanan kita masih panjang
Masih jauh jalan terbentang
Terbentang luas seluas laut Cina
Memisahkan Bangka dengan Malaysia
Meski telah terpatri oleh cinta dan iman
Derita dan duka nestapa merupakan ujian
Bagi kita tuk berjuang melawankeangkaraan murka
Yang meraja lela di depan kita
Menegakkan kebenaran dengan iman dan taqwa
Melestarikan budaya kita
Dari penbgaruh Barat dan kemunafikan belaka
Penderitaan dan kekecewaan bukan penghalang
Bagi kita tuk berkarya yang didasarkan iman dan taqwa
Berjuanglah kita selama Tuhan masih memberikan nyawa
Sampai hayat kita
Jalan masih terbentang
Tuk menapak hari esok yang lebih cerah
Keyakinan kita membuat kita bertekad
Tuk menghilangkan sisa-sisa penderitaan
Yang masih ada dalam benak kita.
Saad Toyib
Perjalanan kita masih panjang
Masih jauh jalan terbentang
Terbentang luas seluas laut Cina
Memisahkan Bangka dengan Malaysia
Meski telah terpatri oleh cinta dan iman
Derita dan duka nestapa merupakan ujian
Bagi kita tuk berjuang melawankeangkaraan murka
Yang meraja lela di depan kita
Menegakkan kebenaran dengan iman dan taqwa
Melestarikan budaya kita
Dari penbgaruh Barat dan kemunafikan belaka
Penderitaan dan kekecewaan bukan penghalang
Bagi kita tuk berkarya yang didasarkan iman dan taqwa
Berjuanglah kita selama Tuhan masih memberikan nyawa
Sampai hayat kita
Jalan masih terbentang
Tuk menapak hari esok yang lebih cerah
Keyakinan kita membuat kita bertekad
Tuk menghilangkan sisa-sisa penderitaan
Yang masih ada dalam benak kita.
Selasa, 16 Februari 2010
Aku berdiri di ujung jarum jam tua
yang mengerakkan denyutan nadiku
Hina dalam diri yang selalu lupa
Terkulai dalam keheningan dunia
Ego dalam selimut hari
Hari ini ..
Walau air mataku mengering
Walau kata tobat dari mulutku menjadi sumbang
Walau keram tanganku menghapus coretan nafsu
Waktu itu takkan kembali walau sedetik pun
Kutatap kembali Qur'an kecilku
Hanya lipatan kecil pada halaman tipis terbaca
Begitu sibukkah aku...
Begitu kakukah lidahku...
Begitu anggkuh kah hatiku...
Hari ini
Waktuku menguap sia-sia
Tak ada setetes embun pagi pun yang tersisa
Dalam lomba kedahagaan hakiki
Menggapai pahala yang teramat rendah
Kutatap kembali sajadah lusuh itu
Tak ada sujud malam pun berbekas di sana
Tak ada air mata penyesalan pun menetes di sana
Tak ada ukiran doa khusuh pun tergores di sana
Tak ada rasa bersukurpun dari nikmat yang teramat banyak
Hari ini
Sakit dalam dada
Rasa hina tercabik kemalasan
Menghitam dalam asap kendaraan tua
Tertutup noda basah yang terinjak sepatu berlumpur
Ya... Allah
Adakah waktuku yang tersisa
dari putaran waktu yang terus berlari
Ya... Allah
Mampukah aku berdiri sebagai manusia
Kalau sujudkupun hanya di waktu yang Engkau wajibkan
Mampukah aku di sebut hambamu
Kalau rasa syukurku memudar
Mampukah aku melafalkan kebesaran namaMu
Kalau persekutuanku pada marah menebal
Mampukah aku mendengar takbiran di akhir Ramadhan ini
Kalau tak besar biji zarahpun kebaikan yang aku lakukan
Mampukah aku ....Walau hanya melihat kalung taqwa yang Engkau kalungkan pada hamba-hamba pilihanmu
Ya... Allah
Malu aku melangkah di bumimu
Malu aku memakan rizkimu
Malu aku menatap keindahan anugrahmu
Ya... Allah
Beri aku kesempatan Ya .. Allah
Walau di akhir detik di bulan sucimu
Hanya untuk mengucap satu kata Yah Allah
Kata syukur karena nikmatmu Ya Allah
yang mengerakkan denyutan nadiku
Hina dalam diri yang selalu lupa
Terkulai dalam keheningan dunia
Ego dalam selimut hari
Hari ini ..
Walau air mataku mengering
Walau kata tobat dari mulutku menjadi sumbang
Walau keram tanganku menghapus coretan nafsu
Waktu itu takkan kembali walau sedetik pun
Kutatap kembali Qur'an kecilku
Hanya lipatan kecil pada halaman tipis terbaca
Begitu sibukkah aku...
Begitu kakukah lidahku...
Begitu anggkuh kah hatiku...
Hari ini
Waktuku menguap sia-sia
Tak ada setetes embun pagi pun yang tersisa
Dalam lomba kedahagaan hakiki
Menggapai pahala yang teramat rendah
Kutatap kembali sajadah lusuh itu
Tak ada sujud malam pun berbekas di sana
Tak ada air mata penyesalan pun menetes di sana
Tak ada ukiran doa khusuh pun tergores di sana
Tak ada rasa bersukurpun dari nikmat yang teramat banyak
Hari ini
Sakit dalam dada
Rasa hina tercabik kemalasan
Menghitam dalam asap kendaraan tua
Tertutup noda basah yang terinjak sepatu berlumpur
Ya... Allah
Adakah waktuku yang tersisa
dari putaran waktu yang terus berlari
Ya... Allah
Mampukah aku berdiri sebagai manusia
Kalau sujudkupun hanya di waktu yang Engkau wajibkan
Mampukah aku di sebut hambamu
Kalau rasa syukurku memudar
Mampukah aku melafalkan kebesaran namaMu
Kalau persekutuanku pada marah menebal
Mampukah aku mendengar takbiran di akhir Ramadhan ini
Kalau tak besar biji zarahpun kebaikan yang aku lakukan
Mampukah aku ....Walau hanya melihat kalung taqwa yang Engkau kalungkan pada hamba-hamba pilihanmu
Ya... Allah
Malu aku melangkah di bumimu
Malu aku memakan rizkimu
Malu aku menatap keindahan anugrahmu
Ya... Allah
Beri aku kesempatan Ya .. Allah
Walau di akhir detik di bulan sucimu
Hanya untuk mengucap satu kata Yah Allah
Kata syukur karena nikmatmu Ya Allah
ketika pemimpin memohon
Dengarkanlah bisikan hati yang terus menjerit ini?Sedih....kecewa…………menderita !
Lihatlah remaja Indonesia kini
Terbuai dalam alunan godaan narkoba
Tuhan……….. kami cinta tanah air kami
Kami tidak ingin bangsa kami ini terpuruk
Selamatkan bangsa kami
Tuhan Jangan biarkan hati ini remuk
Dengarkan keinginan hati ini
Kami nyatakan perang untuk narkoba
Kami tidak ingin narkoba bertahta dikerajaan kami
Hanya bisa menari nari diatas penderitaan bangsa
Narkoba hanya memberikan kehampaan hidup
Basmi dari pikiran dan jiwa
Agar cahaya hati yang semula redup
Akan menjadi pelita ……
Terang …... tentram …… damai
Dalam setiap langkah yang dijalani
Wahai Para Pecandu
Dengarkanlah jeritan hati ini
Narkoba racun dalam hidup mu...
Komentar :
Posting Komentar